Waktu awak media mendatangi lokasi, ada tukang bangunan yang sedang membangun di lokasi kuliner tersebut, ketika awak media menanyakan kepada tukang bangunan siapa yang menyuruh membangun tempat ini, tukang bangunan tersebut menjawab, "Bang Salim".
Tidak lama kemudian yang di sebut Bag Salim datang menghampiri, beliau mengarahkan ke salah seorang nama yang kata nya tokoh masyarakat, berinisial J.
Setelah awak media konfirmasi ternyata para pedagang di kenai biaya Rp 300 ribu perbulan menurut keterangan dari bang salim mereka menempati lahan parkir.
Kemudian awak media konfirmasi ke Camat Sepatan, namun Camat Sepatan tidak mengetahui adanya pasar kuliner yang di sewakan oleh salah seorang oknum.
Seperti ada nya Pemerintahan di dalamj Pemerintah, kenapa Camat sendiri tidak mengetahui dengan ada lahan aktif yang tidak terkoordinir, kemudian di duga di sewakan oleh salah seorang oknum Tokoh masyarakat.
Tujuannya di buat Pasar kuliner, dengan lahan yang sangat strategis agar UMKM Kecamatan Sepatan bisa Terangkat namun sayang nya pasar kuliner tersebut tidak di aktif kan dan kini diduga di manfaatkan oleh salah seorang oknum.
Setelah berita ini tayang kami berharap agar Satpol PP Kecamatan Sepatan untuk menertibkan bangunan liar tersebut.
(Ndri/Red)
