Masyarakat desa Baru Titibesi yang sehari harinya menerima dampak dari limbah pabrik ubi berupa bau menyengat semakin khawatir dan resah.Kami masyarakat tidak tau efek apa yang mungkin bisa ditimbulkan dari limbah ini untuk kesehatan masyarakat disini karena perubahan kimia ataupun senyawa udara yang terkontaminasi dengan bau menyengat tersebut,keluh warga bernama yus.Kami hanya bisa berharap perhatian pemerintah yang punya kewenangan dibidang ini,untuk peduli kepada warga disini,dan tidak membiarkan atau tidak peduli dengan nasib kami penerima bau tak sedap setiap hari,lanjut pak yus dengan nada sedih.
Terpantau juga oleh media bahwa ada tumpukan limbah yg menggunung persis di depan pintu masuk lokasi pabrik ubi PT sari tani jaya diduga sisa kupasan kulit ubi kayu dari pabrik tersebut yang juga berbau menyengat dan tidak di kelola sebagaimana mestinya,jadi hanya di tumpukkan begitu saja menggunung berbau tak sedap menyebar kesemua wilayah desa,yang pastinya mengganggu penciuman.
Ada juga terlihat kebocoran pipa limbah pabrik yang disalurkan ke sungai ular kebetulan menyebrangi jalan umum terjadi bocor atau pecah,sehingga cairan limbah membanjiri jalan dan menjadikan jalan umum rusak,Kami warga tidak tau itu cairan jenis apa,Apakah mengandung kimia atau tidak kami tidak tau,Yang kami mau adalah pihak perusahaan peduli dengan hal itu dan bertanggung jawab,keluh warga bernama Surya.
Kami masyarakat desa Baru Titi besi berharap supaya instansi pemerintah yang terkait perijinan atau dampak lingkungan kiranya standar operasional pabrik ubi PT Sari Tani jaya ditinjau kembli.supaya kami masyarakat tidak resah dengan keadaan ini.begitu keluh warga desa Baru Titibesi kepada media.
(Agus K)
