Dalam bimbingan dan arahan Wali Kota yang disampaikan oleh Asisten II, menyatakan bahwa bencana dapat melanda siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal tempat maupun waktu, adapun wilayah terdampak paling besar adalah wilayah kelurahan dari aspek demografi, geografi, sosial ekonomi dan infrastruktur.
“Mencermati kondisi ini, pengembangan Kelurahan Tangguh Bencana menjadi prioritas dalam merespon bencana berbasis komunitas, sehingga pengurangan risiko bencana dapat diminimalisir" tambahnya.
"Dan karena bencana tidak dapat ditiadakan maka pemerintah dan masyarakat kelurahan harus memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan”, ujar Asisten.
Tampak hadir, Kepala BPBD Kota Tanjungbalai, narasumber dari BPBD Provinsi Sumatera Utara, Khaidir Sinaga AP dan Agung Syahputra Lubis, para Lurah, para Kepala Lingkungan dan para peserta serta undangan.
(Herman)
