Tangerang - Ratusan massa mengatasnamakan Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) melakukan aksi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Jakarta, Kamis 25 Juli 2024 lalu. Mereka menuntut usut tuntas peredaran oli ilegal dan sparepart palsu kendaraan bermotor.
Menurut Sultoni selaku Ketua Umum PB KAMI mengatakan, tidak kunjung tuntasnya kasus peredaran oli ilegal dan sparepart kendaraan palsu dengan merek terkenal menguatkan dugaan adanya oknum di Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI yang ikut "bermain".
Sultoni juga menjelaskan, perputaran uang dari kasus oli ilegal dan sparepart palsu ini mencapai ratusan miliar rupiah. Ironisnya, justru potensi pendapatan negara, termasuk dari pajak menguap. "Untuk itu, kami meminta dugaan-dugaan gratifikasi yang diterima oknum di Kementerian Perdagangan ini diusut tuntas," terangnya.
Dengan adanya aksi tersebut, Djoko Handoko atau yang kerap di sapa Djalu, founder gerakan moral Rumah Cendekia menanggapi sehubungan dengan aksi demo PB KAMI pada Kamis, 25/7/2024 di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ditemuinya di studio podcast kawasan Batuceper, Djalu menyikapi dengan tegas atas aksi yang dilakukan oleh PB KAMI, menurutnya pemerintah harus segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh rekan-rekan PB KAMI, mengingat banyak hal yang terdampak dari peredaran oli serta sparepart palsu ini.
"Bisa jadi dampak yang di timbulkan dari permasalahan ini jauh lebih besar dari yang kita bayangkan, sama hal nya dengan kasus judi online yang kini mendapat perhatian khusus dari pihak aparat kepolisian selaku penegak hukum, bahkan Presiden RI pun ikut angkat bicara terkait permasalahan tersebut, sehingga menurut hemat kami harusnya pemerintah beserta instrumen terkait dapat merespon dan menindaklanjuti secara tuntas akan keberadaan para mafia oli yang hingga saat ini masih beroprasi dengan bebas, sekalipun sudah pernah dilakukan penggerebegan oleh Wamendag di tahun 2023 dan juga oleh Polda Banten baru-baru ini," tegas Djalu, Selasa (30/7/2024) sore.
Dan seperti dugaan kami, lanjut Djalu, respon pihak aparatur terkait, hanya sebatas melaksanakan tugas namun tidak pernah ada output yang kongkrit dari tindakan tersebut, bahkan konon menurut info yang kami terima, penggerebegan yang dilakukan itu hanyalah atensi dari sebuah persaingan bisnis antar mafia oli yang hingga saat ini menjadi sumber pendanaan atau ATM berjalan bagi beberapa institusi tertentu, dan ini masih kami telusuri kebenarannya.
Kemudian apakah Rumah Cendekia akan mengambil sikap atas beredarnya informasi terkait Tangerang yang menjadi gudangnya para mafia oli beroprasi..?!
"Tentu akan kami kawal terus dan tindak lanjuti sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Rumah Cendekia pun akan terus berkoodinasi dengan PB KAMI untuk mengajak segenap masyarakat agar dapat membuka mata, dan bahu membahu memberantas peredaran oli serta sparepart palsu yang merugikan ini, beserta institusi yang memback up hingga ke akarnya," jelasnya.
(Red)