• Jelajahi

    Copyright © Lensasiber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sports

    Diduga Sejumlah Proyek Dana Desa Pulau Tebakar di Kerjakan Asal Jadi

    Lensasiber.com
    Monday, May 27, 2024, 17:45 WIB Last Updated 2024-05-27T10:51:56Z

    Kabupaten Merangin - Sejumlah proyek pembangunan di Desa Pulau Tebakar Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin diduga asal jadi.  Senin 27/5/2024.


    Pasalnya proyek yang bersumber dari Dana Desa terkesan dikerjakan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan, dan terkesan dikerjakan tampa ada perencanaan yang matang. 


    Salah satunya kegiatan pembangunan jalan tebas lobang yang berada di bukit intan area trans pulau tebakar, pekerjaan ini senilai Rp 75.000.000 hanya di kerjakan asal asalan. 


    "Kondisi jalan dikerjakan tampa perhitungan/ perencanaan yang matang,  pekerjaan ini seolah bukan lah pekerjaan dari dana desa, pekerjaan tidak di berikan papan merek,  setelah dikerjakan jalan bukan nya tambah bagus,  malah jalan tambah hancur" 


    Bayangkan saja pengerjaan dengan mengambil tanah yang berada di sekitar bahu jalan, pakai exsavator, dan di timbun saja ketengah jalan, tambah rusak lah jalan kalau di buat seperti itu. dan juga gorong gorong tidak di pasang hanya di biarkan tergeletak di pinggir jalan, tidak di letak pada tempatnya. kata Muzakir Walid salah satu warga desa pulau terbakar. 


    Muzakir Walid menambahkan kelihatannya pemdes desa pulau terbakar ini sudah keterlaluan,  dana desa yang seyogyanya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat malah di gunakan se mena mena. 


    "Setiap tahun ada saja laporan warga terkait dengan penyelewengan kegiatan dana desa, kemaren ada yang komplain dengan pekerjaan rehab air bersih" 


    Pekerjaan rehab air bersih pipa yang seharusnya di ganti tidak di ganti hanya di ikat pakai karet, pipa (paralon) yang seharusnya di tanam dalam tanah, tidak di tanam, kalau pipa tidak di tanam gak mungkin tahan lama, sangat rawan pecah di injak oleh binatang ternak, anggaran yang di anggarkan lumayan besar yaitu Rp50.000.000.;


    Tak henti sampai di situ Muzakir Walid juga memaparkan kepada media ini 


    "Begini ya,!! saya pikir pemdes sudah kelewatan dzolim terhadap masyarakat selain dari dua kegiatan yang saya sebutkan tadi ada dua kegiatan lagi yang menurut saya aneh yaitu : 


    Kegiatan lumbung pangan "kegiatan lumbung pangan ini, gak jelas apa yang dikerjakan, dimana lumbung nya dimana pangan nya saya tidak mengerti dan tidak paham imbuh Muzakir. 


    Terus ada lagi kegiatan yg lalu pembangun perpustakaan desa yang menelan dan cukup besar yaitu Rp300.0000.000, itu tidak tau mampaatnya apa, tidak kelihatan ada aktivitas selayaknya perpustakaan, buku-bukunnya tidak ada, orang yang membaca buku pun disitu tidak ada, malah sekarang di gunakan untuk aktivitas kantor Desa, ini sama manipulasi public lain yang di rencanakan lain pula yang di pungsikan tutur Muzakir.


    Secara pribadi saya sangat berharap kepada semua pengawas dan aparat penegak hukum agar serius turun ke desa pulau terbakar untuk cek pisik lansung ke lapangan,b supaya kejadian kejadian seperti ini tidak di ulangi lagi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tutup Muzakir. 


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini