Tanjung Balai - Siswi disalah satu Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjung Balai tidak mendapatkan Raportnya.
Oknum Kepala Sekolah dan Wali Kelas Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Datuk Bandar di duga Bullyng siswinya dengan mengatakan anak bawang karena belum cukup umur pada saat pengambilan raport, Sabtu pagi (23/12/2023).
Inisial F orang tua (ibu) Siswi ketika mau mengambil raport anaknya, mengatakan bahwa raportnya tidak ada dengan alasan bahwa anaknya tidak cukup umur dan di anggap anak bawang.
"Saya datang kesekolah ingin mengambil raport anak saya bang, namun pada saat saya jumpai Guru/ Wali Kelasnya mengatakan tidak ada rapotnya karena K belum cukup umur di anggap anak bawang", ucapnya menirukan Guru.
Dia memutuskan dan memindahkan anaknya dari sekolah Tersebut, dia merasa sangat kecewa dengan ucapan Guru dan Kepsek karena anaknya di anggap anak bawang dan akan di tinggalkan di semester genap nantinya.
"Saya takut ketika anak saya tau ditinggalkan akan berdampak negatif, bisa mengganggu psikologis dan mentalnya", ungkap rasa kecewa F.
Ketika di tanyai Wartawan lensasiber.com kepada Wali Kelas 1 inisial NP. NP mengatakan dia tidak ada raport kerena belum cukup umur dan belum di masukkan ke dapodik.
"K belum cukup umurnya masih anak bawang tidak bisa di masukkan ke dapodik, Kalau abg tidak percaya langsung aja jumpai kepala sekolahnya", ungkap Wali Kelas
Ketika di konfirmasi Kepala Sekolah SDN 13xxxx inisial RS mengatakan, bahwa siswi tidak cukup umur dan tidak masuk kedapodik. Bisa kita berikan raport namun kita tidak bisa naikkan kelas pada sementer genap nantinya.
"Kami bisa usahakan memberikan raport kepada siswi, namun pada semester genap kami tidak bisa naikkan kelas, karena dia anak bawang", ucap Kepsek.
Untuk di ketahui Sebelumnya, R (abangnya K belum cukup umur) tidak mau masuk sekolah lagi, pada saat itu R dan F ibunya di datangi Guru dan pihak Sekolah Dasar (SD) Negeri dirumahnya Kecamatan Datuk Bandar, untuk membujuk R kembali masuk sekolah, dari hasil pertemuan guru dan wali murid (R) tidak berhasil membujuk R agar kembali sekolah.
"Pada saat itu guru dan pihak sekolah melihat K dan mengatakkan dia (K) kenapa tidak masuk sekolah, lalu saya katakan anak saya K ini belum cukup umurnya, tapi dia mau sekolah, jadi ini yang di katakan keponakan ibuk itu yang pintar", tambahnya.
"Waktu pendaftarakan anak dari ibuk kami mendaftar kesekolah tersebut, lalu kepsek SDN 13xxxx RS menanyakan mana keponakan si T itu, masukkan saja, nanti diperjuangkan", terangnya mengakhiri.
(Herman)