Merangin - Sebagai bentuk tangung jawab memberikan edukasi dan juga pelatihan dasar jurnalistik, terhadap masyarakat didik , Serta pemahaman tugas tugas jurnalistik yang profesional, Persatuan wartawan Merangin (PWM) bekerja sama dengan SMAN 12 Merangin melakukan pelatihan dasar jurnalistik.
Para jurnalis yang bertugas di Merangin dan bernaung di PWM, memberikan pelatihan dasar menulis bagi siswa kelas IX dan kelas X, hal ini di harapan para siswa bisa mengerti bagaimana cara menulis berita, narasumber yang jelas, serta cara cara mendapatkan data yang valid dan bukan data hoax.
" Ini langkah yang baik untuk bisa memberikan dasar dasar penulisan berita, dengan panduan baku Seperti 5W+J, menjadi hal penting dalam menulis sebuah berita yang benar"ungkap ketua PWM Andi putra,(22/11).
Bukan itu saja, dalam menulis berita yang benar juga wajib menyertakan narasumber, serta menjaga keberimbangan dalam penulisan berita itu sendiri.
" Wartawan yang benar dan profesional, dalam menulis berita harus benar benar berimbang dan tidak memihak pada pihak manapun, sehingga produk jurnalistik bisa di pertanggung jawabkan" ujarnya .
Sementara itu Nanang Fahrurozi wartawan MNC grup, mengatakan bahwa penulisan berita wajib menuliskan sesuai dengan fakta yang di dapatkan, serta tidak menulis berita hoax.
" Wartawan harus bisa menulis yang sesuai fakta dan bukan berita bohong atau berita hoax, jika ini di fahami maka tidak ada lagi penulisan berita yang bisa merugikan banyak pihak, " ucap Nanang.
Selain itu ,ada tiga produk jurnalistik yang di akui, serta bisa di pertanggung jawabkan, dan produk tersebut adalah ,berita, opini dan feature.
" Kalau tiga produk jurnalistik yang bisa di pertanggung jawabkan, yang pertama berita, kedua Opini dan yang ketiga adalah feature, selain itu jika dalam pemberitaan wajib memberikan hak jawab kepada narasumber, agar azas keberimbangan terpenuhi"jelasnya.
Selain itu menurut Daryanto, penulisan feature yang masuk dalam produk jurnalistik, mempermudah dalam menuliskan sesuatu tulisan yang menarik.
" feature bisa berupa berita,bisa juga berupa karangan dengan syarat tertentu,dan jika di maknai sebagai berita, feature memuat unsur Human- Touch,sentuhan perasaan manusia, artinya berita itu di olah dan di muat di media bukan karena penting tetapi karena menarik,atau memang menarik beritanya" ujar Daryanto.
Terpisah Agus Salim, kepsek SMAN 12 Merangin mengatakan bahwa kegiatan yang di lakukan, merupakan bentuk pembelajaran merdeka belajar, sehingga siswa siswi yang mengikuti kegiatan tersebut bisa belajar sesuai dengan minat mereka masing masing.
'' ini berkaitan dengan merdeka belajar, dan kami membebaskan siswa untuk belajar sesuai dengan minat mereka, dan kegiatan ini di lakukan sebagai wawasan tambahan terhadap murid dan guru, sebab mereka di ajarkan dasar menulis berita dan bagaimana menjadi seorang wartawan yang baik dan profesional dalam menjalankan tugas mereka di lapangan"Ungkap Agus Salim singkat.
Dari kegiatan yang di lakukan, di isi oleh tiga narasumber ,Andi putra wartawan teras merangin.com, Nanang Fahrurozi wartawan MNC grup, daryanto wartawan Gatra.com dan detail.id.
(Ahmad Yani)