Kutacane, - Penurunan stunting secara signifikan dengan peran aktif dan kerja sama seluruh pihak,” demikian Pj Bupati Agara saat kunjungan kerjanya ke dua desa yakni Penyebrangan Cingkam dan Desa Simpur jaya, Senin (9/10/2023).
Dikatakan, di Kecamatan Ketambe yang merupakan desa dengan jumlah angka stunting tertinggi, kegiatan ini sebagai tindaklanjut arahan Pj Gubernur Aceh dan Ibu Pj ketua TP. PKK Provinsi Aceh beberapa waktu yang lalu, yang meminta para Pj Bupati/Wali Kota mengunjungi 10 desa tertinggi angka stunting di kabupaten/kota masing-masing.
Syakir Optimis Agara Signifikan Turunkan Stunting Program kegiatan yang dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Tenggara secara bertahap menunjukkan hasil positif. Seperti terlihat dari turunnya jumlah balita stunting di dua desa di Kecamatan Ketambe.
Desa Penyeberangan Cingkam yang semula terdapat 21 balita stunting kini menjadi 14 balita stunting. Sedangkan Desa Simpur Jaya yang semula terdapat 22 balita stunting kini menjadi 18 balita stunting. “Kita tentu tidak boleh cepat berpuas diri. Masih dibutuhkan inovasi-inovasi dalam menurunkan jumlah balita stunting di Aceh Tenggara,” ujar Syakir.
“Seperti halnya penurunan jumlah Prevalensi Stunting khususnya di dua desa ini yang berhasil kita capai bersama melalui langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pabrikan (biskuit) Pemberian susu serta Vitamin serta pemberian telor ayam dari OPD yang menjadi bapak asuh Pelawat,” sambung Syakir lagi.
Syakir meyakini upaya penurunan prevalensi stunting dapat terus dilaksanakan secara konsisten, sehingga secara bertahap Lokus stunting di Aceh Tenggara dapat terus diturunkan, bahkan hingga menjadi tidak lagi ada lokus stunting. Kerjasama seluruh pihak, baik jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara maupun setiap lapisan masyarakat menjadi faktor utama kesuksesan dalam menurunkan jumlah balita stunting.
Syakir berharap kepada Kepala OPD agar terus menjalankan aksi Pejabat Lawan dan Atasi Stunting (Pelawat) ke lokus desa stunting dan tetap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, serta optimalkan program/kegiatan konvergensi penanganan stunting mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas PPKB, Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Dikbud, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Camat, Pengulu Kute, Kder Posyandu, Puskesmas dan bidan Desa.
Di akhir penyampaiannya, Syakir meyakini angka penurunan stunting akan berhasil dengan kolaborasi dan rutinnya stakeholder turun ke lapangan dalam menangani penurunan angka stunting.
Dalam acara itu turut serta dalam rombongan, Plt Sekda, Yusrizal, Plt. Kadis Kesehatan, Jamanudin, Kadis PPKB, Budi Afrizal, Kadis Dikbud Julkifli, Kadis Perikanan Firman Desky, Kepala BKPSDM Masudin, Kadis Sosial Bahagiawati, Kadis Kominfo, Zul Fahmy, Plh. Ka. Bappeda Syarifudin, Direktur RSU H Sahudin Kutacane dr. Bukhari, SpOG.
Juga ikut hadir perwakilan Dinas PUPR dan Camat Ketambe Miftahul, Pj. Ketua TP PKK Aceh Tenggara, Ny.Yulia Yusuf Syakir, Ketua TP.PKK Kec Ketambe Ny.dr. Zola Maicelina Miftahul, Kepala Puskesmas Jambur Lak-Lak, Nelly Afni, SKM beserta jajarannya yang ikut didampingi para kader Posyandu di Kecamatan Ketambe
Syah Putra