Kutacane, - Darmawan wartawan harian central Aceh Tenggara, Resmi membuat Pengaduan pada pihak Resor Aceh Tenggara (Agara). Senin, (29/5/23), surat tanda terima laporan, Nomor: Reg/09/V/Res.1.24/2023.
Benar hari ini secara resmi sudah melaporkan inisial A, salah satu oknum kepala desa yang ada di Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara, yang dengan sengaja melarang saya berulang kali, agar dugaan indikasi penyimpangan Anggaran Dana desa di Tiger Miko tahun 2022-2023 itu jangan di beritakan oleh media saya.
Bahkan, sambung Darmawan melalui isi pesan yang dia layangkan pada saya, terkesan mengarah pada pengancaman, sehingga sudah membuat tupoksi saya terganggu dalam menjalan aktifitas sehari-hari di lapangan sangat terganggu.
"Saya sangat troma, bahkan saya ingin manjalani terafi fsikolog, Aku Darmawan melaporkan pada redaksi central, senin 29/5/2023.
Laporan itu, pokus pada undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, pasal 18 ayat 1 (1).
Sebelum ke polres, kami juga sudah melakukan konsultasi langsung pada pihak kejari kutacane. Tujuan saya adalah, jika pihak kejari yang menangani laporan saya, Niscaya akan cepat masuk pada pengadilan.
Setelah berkonsultasi, maka kita putuskan laporan saya masuk dulu pada pihak Polres Agara sesuai dengan bidang hukum perkara yang di laporkan.
Saya sangat berharap, kepada pihak polres Aceh Tenggara, agar secepat melakukan pemanggilan pada pihak-pihak terkait, sembari melimpahkan kasus ini pada pihak kejari kutacane agar cepat masuk kepengadilan, biar lah majelis hakim nanti yang menentukan, siapa yang benar dan siapa yang bersalah secara hukum.
Undang-undang pers, nomor 40 tahun 1999,pasal 18 ayat 1 tersebut, wajib saya perjuangkan, agar jangan ada wartawan yang lain terzalimi, ter'intimidasi, apa lagi di pitnah, saat melakukan tupoksi ya sebagai jurnalistik.
Saya sangat yakin, keadilan oleh hukum itu berpihak pada saya, sebab" selain undang-undang dan pasal tersebut, di predeksi sudah ada yang terjerat bagi oknum yang mencoba melarang wartawan mempublikasikan hasil liputan nya.
Terimakasih pada Bapak Kapolres Aceh Tenggara beserta jajaran, yang sudah menanggapi laporan saya, semoga ini langkah awal, langkah yang baik, menanggapi kinerja para pihak kepolisian agara, masyarakat yang sudah Apatis kembali lega atas penegakan supremasi hukum di bumi sepakat segenep Aceh tenggara.
Menjawab redaksi, Darmawan kembali menjelaskan.
Oknum inisial"A, sebenar nya tidak ada sangkug paut nya dengan saya.
Pasalnya "upanya kompirmasi yang saya layangkan, serta investigasi yang saya lakukan,menyangkut dugaan penyimpangan dana desa itu, bukan lah desa yang dia pimpin, melain desa teger miko.
Ironisnya "inisial A yang menjadi brang dan sibuk ingin menjadi pahlawan, bahkan dia sempat juga mengirim saya pidato rekaman jaksa agung, yang se olah-olah, dana desa itu tidak akan bisa tersentuh oleh hukum, seraya saya minilai, seolah-olah, itu menjadi tameng bagi mereka.
Menyangkut indikasi desa yang ada di kecamatan lawe sumur,saya tetap telusuri.Insya allah,teman-teman dari pers dan LSM masih tetap mau mendampingi saya, memberikan perlindungan pada saya di lapangan.
Dengan situasi dan kondisi yang troma, saya tetap berusaha berjuang, membuka takbir agar rasa ke adilan itu bisa tercapai ..
Penulis : Syah Putra
Editor : Admin