Kota Gunungsitoli, - Wajib kita bersyukur kepada Tuhan hingga pada tahun ini Koperasi Osseda Faolala Nias bisa mempertanggungjawabkan pekerjaan di Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2022. Jika mereview kembali perjalanan di tahun 2022, tentu ini suatu perjuangan dan kerjasama tim yang sangat luar biasa mulai dari dewan pengurus, dewan pengawas, pengelola dan sampai pengurus unit.
Hal ini dikatakan Amani Lahagu, S.E, General Manager Koperasi Osseda Faolala Perempuan Nias saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan seusai pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2022, bertempat di Hall Seview Sonata, Jalan Balai Desa, Desa Sifalaete Tabaloho, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, Jum'at (31/03/2023).
Dipaparkan Amani Lahagu, Koperasi Osseda juga merupakan lembaga besar yang dimiliki oleh perempuan Nias, kami bangga dan bersyukur bisa menjadi bagian dari pada Osseda.
Hingga tahun buku 2022 pencapaian Koperasi Osseda Faolala perempuan Nias anggota hampir menyentuh diangka 15 ribu orang, yang ada di Kepulauan Nias (4 Kabupaten +1 Kota), Sibolga, dan Tapanuli tengah. Ini capaian yang sangat luar biasa menurut kami di tahun buku 2022 boleh melaksanakan ekspansi ke wilayah Sumatera Utara, jika tuhan berkenan dan anggota terus mendukung terutama ini perempuan, badan hukum kita akan naik ke taraf nasional, jelasnya.
Lebih lanjut, General Manager memaparkan jumlah aset sudah mencapai 45 miliar, 3 kantor cabang yang sudah menjadi milik koperasi sendiri, salah satu yang paling besar Training Center di Lotu - Nias Utara. Disana perempuan akan mendapatkan pelatihan, edukasi, dan ada taman bermain untuk anak-anak.
Ke depan, Osseda hadir menjadi tempat bernaung bagi perempuan nias secara khususnya dan perempuan di Indonesia.
Di tahun 2022, Koperasi Osseda telah mendapatkan hibah berupa alat-alat elektronik, ATK dari Dinas Koperasi Provinsi. Tahun 2021 dan 2022 ada suntikan dana dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) yang dinamakan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) setelah pandemi Covid-19, menurut informasi yang kami peroleh hanya 2 (dua) koperasi se-Sumatera Utara yang menerima dana PEN, salah satunya Koperasi Osseda, dimana suku bunga diberikan kepada anggota hanya 0,9 persen menurun.
"LPDB adalah lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang punya kriteria cukup ketat, salah satunya koperasi harus sehat dan koperasi Osseda bisa lolos pada kriteria tersebut. Ini suatu kebanggaan bagi kami bisa bermitra dengan LPDP dan Dinas Koperasi Provinsi sangat mendukung, baik di dalam pengembangan kapasitas pengelolaan maupun membangun jaringan keluar," terang Amani Lahagu.
Koperasi Osseda punya visi mengembangkan perempuan mencapai keseteraan, dari hasil survey internal bahwa 90 persen penghasil prodak pertanian adalah perempuan, tetapi hanya 5 persen yang boleh memiliki hak sebagai pemilik inventaris atau properti. Prinsip Osseda bahwa perempuan harus mandiri, dan koperasi ini milik anggota, oleh anggota dan untuk anggota.
Dia berharap dan mengajak perempuan nias untuk bergabung di Koperasi Osseda, berkembang bersama karena setiap bulannya pada pertemuan untuk menabung juga ada edukasi yang diberikan di setiap kelompok, diantaranya melakukan pendidikan penyadaran, tegasnya.
Masih kata Amani Lahagu, penurunan suku bunga di tahun buku 2023 ini sesuai dengan permintaan anggota di lapangan saat melakukan pra RAT selama 3 bulan.Di masing-masing kelompok telah melaksanakan pertanggungjawaban, sehingga dari ide dan usul para anggota agar suku bunga diturunkan menjadi 1,8 persen. Kami juga melihat dari tahun ke tahun perkembangan SHU (Sisa Hasil Usaha) sangat baik adanya, bahwa prinsip Osseda bagaimana mensejahterakan anggota bukan bagaimana mensejahterakan lembaga, dengan bunga turun dipastikan perempuan lebih giat lagi membangun usahanya yang bermodalkan dari Koperasi Osseda dan bisa membayar dengan kemampuan yang dia punya.
Dia berharap akan banyak perempuan bisa memanfaatkan pinjaman dengan suku bunga pinjaman rendah ini untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomian serta kreatifitas, agar mereka semakin sejahtera. Kami yakin dan percaya, ketika perempuan sejahtera serta bisa mempunyai kemandirian maka KDRT akan menurun, kata Amani Lahagu, S.E mengakhiri. (St. Lase).