Madina, - Dengan adanya pemberitaan di beberapa media online beberapa hari ini terkait dengan dugaan mankraknya pembangunan jembatan pada ruas jalan kayu laut - Sirambas Kecamatan Panyabungan Selatan yang dikerjakan oleh CV. Syaharani Bersaudara beralamat di jalan Medan-Tanjung Morawa Dusun VII Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang sudah melakukan Pencairan 100 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Ased Daerah (BPKAD) Pemda Mandailing Natal Yas adu zakirin, Rabu (15/02/2023) kepada wartawan melalui telepon selulernya.
Disampaikan orang nomor satu di BPKAD tersebut bahwa pihaknya hanya memproses pencairan Keuangan saja, karena mereka hanya menerima laporan dari PPTK dan Pengawas pekerjaan tersebut.
"Kalau datanya semua sudah lengkap akan kita proses pencairannya, kalau berdasarkan data yang ada pada kita pihak CV. Syaharani Bersaudara sebagai rekanan pembangunan jembatan aek pulogos ruas jalan Kayu Laut-Sirambas sudah mengajukan pencairan dan kita sudah proses pencairan dananya 100 persen," katanya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kaban DPKAD bahwa pihaknya tidak mengetahui bagaimana kondisi di lapangan, karena mereka hanya memeriksa berkas dari dinas terkait, kalau sudah lengkap dan tidak menyahi aturan pencairan dana akan mereka proses secepatnya.
"Kalau masalah bagaimana kondisi di lapangan yang mengetahui adalah Dinas terkait, kita menerima berkas yang sudah disetujui oleh dinas terkait saja, karena yang mengetahui kondisi di lapangan adalah dinas terkait," sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Pembangunan jembatan ruas jalan kayu laut - Sirambas Kecamatan Panyabungan Selatan diduga mangkrak. Anggaran pembangunan jembatan tersebut bersumber dari APBD TA 2022 senilai Rp750 juta sehingga menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat setempat.
Pasalnya, proyek pembangunan jembatan dibawah naungan Dinas PUPR Bidang Binamarga Pemkab Mandailing Natal yang antara jalan Kayu laut dan Desa Sirambas di nilai belum rampung dikerjakan.
“Luar biasa! Masa iya sih jembatan senilai Rp750 juta dibangun seperti ini? Mahal-mahal dibangun tapi hanya seperti ini dan timbunan jalan diambang kelongsoran" ungkap seorang pengendara yang melintas , Selasa (14/02).
Sopir yang melintas tersebut menduga jika perusahaan rekanan pelaksana pengerjaan jembatan tersebut hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan kepentingan masyarakat banyak.
“Saya selaku sopir aja bisa menilai jika pemborong yang membangun jembatan ini hanya mencari untung besar. Untuk apa jembatan ini dibangun sebenarnya kalau hanya cuma bisa dilewati dengan ekstra hati-hati” ujar Sopir tersebut
Proyek Jembatan Rp750 Juta Diduga Mangkrak, Bagaimana ini Dinas PUPR Madina?, Ironisnya, jembatan yang selesai dibangun terindikasi buruk dengan anggaran 2022 tersebut di salah satu badan jembatan hampir longsor tanpa dek .
Jembatan yang di bangun hanya berlantai kayu dan penyanggah dari kayu batang kelapa yang tertancap.
Pejabat pembuat komitmen (PPK) diduga dalam pembangunan jembatan tutup mata dan terkesan kongkalikong dengan kontraktor sebab dengan anggaran sebesar ini pengerjaan masih belum rampung.
Selaku pengguna anggaran Plt Kadis PUPR Madina saat dikonfirmasi wartawan by WhatsApp tidak memberikan jawaban apa-apa.
(Abdul-tim)