• Jelajahi

    Copyright © Lensasiber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sports

    Kapolres Nias Selatan Diminta Segera Ungkap dan Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis Terhadap "S.L" di Desa Mondrowe, Kec. Siduaori

    Monday, February 27, 2023, 14:05 WIB Last Updated 2023-02-27T07:50:08Z



    Nias  Selatan, - Sudah satu minggu kasus pembunuhan sadis di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, dimana korban seorang nenek bernama Simaembowo La'ia, 60 tahun, dimana sampai saat ini masih belum terungkap siapa pelaku yang melakukan pembunuhan misterius tersebut.


    Sebelumnya, tepat pada hari Sabtu (18/02/2023) lalu dihebohkan dengan penemuan jasad seorang wanita tanpa kepala yang diduga dibunuh di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori.


    Setelah beberapa awak media melakukan penelusuran informasi (check and ricek) di rumah keluarga besar korban dan disekitar lokasi tempat kejadian perkara yang masih terpasang garis polisi, salah seorang keluarga korban Haogosokhi La'ia alias Ama Foni mengungkapkan kronologis kejadian yang dialaminya pada hari Sabtu (18/02/2023) lalu sebelum Jasad Simaembowo La'ia (korban) ditemukan.


    Sekira pukul 08.00 pagi hari, Haogosokhi La'ia dan istrinya pergi ke kebun untuk mengambil kelapa dan daun ubi. Sekira pukul 11.30 siang hari, mereka kembali kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Ditengah perjalanan menuju rumah tepatnya dibawah jembatan, Ia melihat salah seorang laki-laki berinisial F.H sedang mencuci pakaian di sungai Idano Mbolo, setelah melewati jembatan kemudian dia bertemu lagi dengan laki-laki berinisial Y.H yang berboncengan dengan R.H (anak kandung Y.H) menuju ke arah kebun dengan mengendarai sepeda motor, jelas Haogosokhi La'ia.


    Sesampai dirumahnya mereka tak ada sama sekali merasa curiga kalau Simaembowo La'ia sudah pergi ke kebun dan masih belum pulang. Baru sekira pukul 19.00 Wib malam, saat suami korban An. Talihuku Hulu alias Ama Wili (80 tahun) datang ke rumahnya memberitahukan bahwa Istrinya Simaembowo La'ia (korban) masih belum pulang ke rumah. Perlu saya jelaskan bahwa Suami korban datang kerumah kami sekira pukul 19.00 Wib malam, bukan pukul 16.00 Wib sore seperti informasi yang saat ini telah beredar, kata Ama Foni La'ia.


    Lebih lanjut Haogosokhi La'ia menjelaskan, setelah mendapatkan informasi dari suami korban (Talihuku Hulu) kalau Simaembowo La'ia belum pulang, saya, Ama Yeni, Asa, Ama Boy, Ama Reaksi, dan Ama Yuliman Hulu pergi ke kebun untuk mencari korban. Saat kami melakukan pencarian, pertama sekali Ama Yuliman Hulu menemukan keranjang milik korban dan tak lama kemudian saya melihat jasad korban dengan kondisi terlentang di kebun milik korban sendiri tanpa adanya kepala korban serta tidak menemukan bercak darah disekitar lokasi dan juga ditemukan kerudung milik korban pada hari Sabtu (18/02/2023) sekira pukul 20.00 WIB, "terangnya.


    Setelah itu, warga pergi ke rumah Kepala Desa Mondrowe untuk memberitahu peristiwa tersebut. Tak berselang lama kemudian sekira pukul 20.00 Wib Kapolsek Lahusa bersama personil tiba di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengamankan lokasi, sambil menunggu Tim Inafis Sat Reskrim Polres Nias Selatan bersama Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Freddy Siagian, SH, dan Personil Piket Fungsi Polres Nias Selatan tiba di lokasi ditemukannya mayat nenek tanpa kepala tersebut dengan disaksikan ratusan warga yang datang melihat peristiwa pembunuhan itu.


    Keesokan harinya, tepat hari Minggu, (19/02/2023) Polisi dan warga kembali mendatangi lokasi kejadian penemuan mayat dan berhasil menemukan potongan kepala korban tak jauh dari lokasi ditemukan tubuh korban sebelumnya. Kami dari pihak keluarga besar mendapatkan informasi dari pihak Kepolisian kalau beberapa alat bukti telah ditemukan dan telah diamankan oleh Pihak Kepolisian.


    Jasad korban yang tak lain adalah Tante kami (saudara kandung dari bapak saya)

    sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.M Thomsen Nias untuk dilakukan autopsi, tetapi hasil dari autopsi masih belum diketahui, kata Haogosokhi La'ia.


    Saat wartawan menanyakan kepada Haogosokhi La'ia, apakah ada riwayat permasalahan sebelumnya keluarga korban dengan orang lain, Dia menjelaskan bahwa keluarga korban tidak memiliki permasalahan sama siapapun, hanya saja suami korban pernah ada masalah pada perbatasan tanah dekat lokasi ditemukan jasad korban dengan seseorang, tetapi permasalahan tersebut telah terselesaikan secara kekeluargaan.


    "Kemudian pada tahun 2022 lalu, suami korban (Talihuku Hulu) lagi kembali menjadi saksi pada permasalahan sengketa kepemilikan pertapakkan rumah antara si A dan B, namun sampai saat ini masalah sengketa tanah tersebut masih belum terselesaikan," Ucap Haogosokhi La'ia.


    Ditambahkannya, sudah beberapa orang dari pihak keluarga dan pihak-pihak lain sudah diperiksa dan mintai keterangan oleh Polsek Lahusa, Saya dan adik kandung saya An. Ama April La'ia sudah 3 (tiga) kali diperiksa di Polsek Lahusa dan 1 (satu) kali di Polres Nias Selatan. Penanganan kasus pembunuhan ini telah kami serahkan sepenuhnya pada pihak Kepolisian Nias Selatan, kami berharap dan meminta kepada Bapak Kapolres Nias Selatan untuk segera mengungkap kasus ini dan pelaku cepat di tangkap, karena saat ini kami seluruh keluarga besar mengalami trauma, ketakutan pergi kemana-mana sebelum pelaku pembunuhan terhadap tante kami tertangkap, kata Haogosokhi La'ia dengan nada sedih.


    Dia juga mengatakan "kami dari keluarga besar akan meminta pendampingan hukum dari Pengacara, dan meminta bantuan kepada seluruh Media/LSM/elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal proses kasus pembunuhan keji ini hingga nantinya pelaku yang melakukan pembunuhan keji ini ditangkap, ucap Haogosokhi La'ia mewakili keluarga besar Simaembowo La'ia (korban), " Ujarnya mengakhiri.


    Saat wartawan mencoba mengkonfirmasi Talihuku Hulu (suami korban), umur 80 tahun, yang saat ini berada di rumah anak kandungnya di Desa Hilizomboi, Kecamatan Lahusa, Talihuku Hulu tidak mau diwawancarai karena sedang mengalami trauma dan sedang kurang sehat.


    "Saya masih kurang sehat dan trauma bila mengingat kejadian pembunuhan sadis terhadap istri saya dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya," ucap Talihuku Hulu dengan nada terharu sambil meneteskan air mata.


    Hingga berita ini diterbitkan, Lensasibertv.com masih belum melakukan konfirmasi kepada pihak Polres Nias Selatan terkait proses penanganan kasus pembunuhan Simaembowo La'ia yang terjadi pada hari Sabtu, 18 Februari 2023 di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori itu. (St.Lase).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini