Merangin- Kejadian Penembakan Operator alat berat yang sedang Rolling dari lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang terjadi beberapa hari kemaren masih hangat dan menghebohkan dikalangan masyarakat Penganiayaan dengan menggunakan Senjata api membuat mereka merasa resah.
Seperti halnya yang terjadi beberapa hari yang lalu di Desa Sungai Pinang kecamatan sungai Manau cukup menuai perhatian publik khususnya di Kabupaten Merangin Jambi.
Tak terlepas juga menyedot Perhatian salah satu Ormas Peduli Daerah Sendiri PEDAS Merangin, melalui Ketua PEDAS yang baru saja dikukuhkan pada tanggal 12 kemaren,, Helmi menilai bahwa lemahnya pengawasan dan rendahnya selektifitas tentang penggunaan senjata api (airsoftgun) dikalangan masyarakat pada hari ini, sehingga siapapun orang bisa memiliki senjata tersebut dengan mudah dalam artian yang penting berduit,,,ungkap Helmi. Sabtu (17/12/22)
Helmi juga sangat menyayangkan apa yang terjadi di Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Manau 3 hari yang lalu, dimana seorang diduga Bos PETI menembak salah seorang Operator excavator yang beraktifitas dilokasi PETI di Sengayao wilayah sungai Pinang, pelaku membabi buta menembak dengan Senjata Api sehingga korban sampai hari ini masih dirawat secara intensif dan telah dirujuk ke salah satu Rumah Sakit Jambi untuk menjalani operasi Bedah untuk mengangkat proyektil masih tertanam dalam tubuh korban.
,,Ini sangat mengerikan kalau pemain PETI diduga memiliki senjata api, ini harus ditanggapi serius oleh aparat penegak hukum, ujar Helmi
Tambah Helmi,,Kasus ini harus tuntas sampai ke akar akarnya dimana senjata tersebut diambil dan siapa pemilik yang sah senjata api tersebut,,Tutup Ketua PEDAS Merangin. (Tim)