Kabupaten Nias, - sesuai dengan pernyataan yang disampaikan Kacabdisdik Gunungsitoli, Yasokhi Hia, S.E dalam beberapa pertemuan bahwa dirinya hanya mengikuti perintah Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara untuk mengembalikan Drs Faehusi Laoli sebagai kepala SMK Negeri I Botomuzoi karena yang meng-SK-kan Drs Faehusi Laoli adalah Gubernur Sumatera Utara dan sudah sesuai ketentuan yang berlaku.
Kepala cabang Dinas Pendidikan Gunungsitoli, Yasokhi Hia, S.E, juga telah diperintahkan untuk menyelesaikan gejolak atau permasalahan yang terjadi dilingkungan SMKN I Botomuzoi, Kabupaten Nias. Pada tanggal, 04 Oktober 2022, Yasokhi Hia, S E selaku Kacabdisdik bersama jajaran mengembalikan secara sepihak Drs Faehusi Laoli sebagai kepala SMKN I Botomuzoi tanpa ada pemberitahuan kepada para tokoh-tokoh masyarakat dan orangtua siswa, dimana sebelumnya yang diketahui orangtua siswa, tokoh-tokoh masyarakat, beberapa kepala desa dilingkungan SMKN I Botomuzoi, pemerhati pendidikan Drs. Faehusi Laoli telah dicopot oleh Dinas Pendidikan Cabang Gunungsitoli dari jabatan kepala sekolah.
Permasalah yang terjadi di SMKN I Botomuzoi menjadi sorotan beberapa media, menjadi perbincangan hangat masyarakat terlebih dijejaring media sosial sehingga menimbulkan pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat.
Menanggapi pernyataan yang disampaikan Yasokhi Hia, SE, Kacabdisdik Gunungsitoli, Ketua DPC LSM Pijar Keadilan Demokrasi, Peter Sanjaya kepada wartawan mengatakan "Cabdisdik kota Gunungsitoli ibarat jilat ludah sendiri. Betapa tidak, kurang lebih 2 bulan institusi Cabdisdik Kota Gunungsitoli copot Drs Faehusi Laoli dalam jabatan Kasek SMKN I Botomuzoi karna kinerja buruk atas Surat Pernyataan Bersama masyarakat dari beberapa desa sekitar, eh malah di kembalikan lagi menjadi Kasek di tempat yang sama disertai hantaran spesial dari Kacabdisdik Gunungsitoli itu sendiri, tegas Peter Sanjaya, Minggu (16/10/2022).
Ditambahkannya, Kacabdisdik Gunungsitoli yang baru ini janganlah ibarat “sapi di cucuk hidung” yang bisanya menurut perintah Disdikprovsu tanpa mampu memaparkan situasional yang faktual di lapangan, tegasnya.
“Semestinya sebagai garda terdepan pengawasan pendidikan di wilayah kerjanya, Yasokhi Hia,S.E, selaku Kacabdisdik baru ini harus cermat dan jeli dalam memahami apa yang akan menjadi impact atas kebijakannya, tidak mesti yang sudah dicopot itu harus dipertahankan kembali, ada apa ini, apakah ada sesuatu keramat yang harus di pertahankan di sekolah itu. Kan masih ada yang potensial di SMKN 1 Botomuzoi seperti Ibu Patimah Purba, Fatimano Zalukhu, ataupun guru lainnya yang telah mumpuni menjadi Kasek di SMKN I Botomuzoi, "ujar Peter Sanjaya.
Masih kata Peter Sanjaya, Yasokhi Hia ini baiknya mundur terhormat saja karna menurut penilaian kami sebagai sosial kontrol masyarakat, tindakannya tersebut bukan membuat adem suasana justru chaoss yang ada karna krisis leadirship yang masih minim. Kita sangat mengapresiasi beberapa pihak yang membuka hati dan peduli dengan kondisi yang terjadi di SMKN I Botomuzoi, terlebih bapak Kapolsek Hiliduho, AKP Sonifati Zalukhu, S.H dan jajaran yang turut melakukan mediasi untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Kami bagian dari social control berharap kepada Kacabdisdik Gunungsitoli, Yasokhi Hia, S.E, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Bapak Gubernur Sumatera Utara agar serius menyikapi persoalan ini, apa yang menjadi keluhan serta tuntutan para tokoh-tokoh masyarakat dan orangtua yang jelas-jelas menolak Drs Faehusi Laoli sebagai kepala sekolah segera ditindaklanjuti demi kenyamanan, memberi kondusifitas dan kemajuan mutu pendidikan siswa-siswi SMK Negeri I Botomuzoi, ucapnya Peter mengakhiri.
Ditempat terpisah, salah seorang guru SMKN I Botomuzoi yang tidak mau disebutkan namanya dalam pemberitaan ini kepada wartawan juga mengatakan "Yasokhi Hia, S.E, dinilai tidak becus dan tidak tau diri dalam menjalankan tupoksinya sebagai Kacabdisdik Gunungsitoli. Kalau boleh dan berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, bapak Gubernur Sumatera Utara agar Yasokhi Hia,SE, juga dievaluasi atau dicopot dari jabatannya.
Dijelaskannya, pada resesnya pertama di SMK Negeri 1 Botomuzoi pada hari Jumat, 09 September 2022, ada 6 usul dari guru diwakili penyampaiannya oleh salah seorang guru kepada Yasokhi Hia, S.E, sebagai berikut :
1. Mohon segera didefenitifkan Kepala SMK Negeri 1 Bitomuzoi dalam waktu dekat.
2. Mohon segera diperhatikan kesejahteraan Bapak dan Ibu Guru GTT.
3. Mohon segera diperhatikan Kinerja Guru dan diprogramkan DIKLAT (Pendidikan dan Latihan).
4. Mohon diperhatikan Ruang Kelas Siswa dan fasilitas di dalamnya.
5. Mohon diperhatikan Media Pembelajaran termasuk ATK Sekolah, Buku Pegangan Guru dan Peserta Didik sebagai daya dukung dalam proses KBM.
6. Mohon segera dievaluasi Penggunaan Dana BOS yang sudah disalurkan di SMK Negeri 1 Botomuzoi dari tahun ke tahun sehingga jelas penggunaannya secara transparan dan akuntabel.
Namun sampai saat ini, satupun yang menjadi keluhan guru-guru belum direalisasikan Kacabdisdik Gunungsitoli Yasokhi Hia, S.E alias tidak becus dalam melaksanakan tugasnya. Malah Yasokhi Hia, S.E selaku Kepala Dinas Pendidikan cabang Gunungsitoli diduga dengan ngotot membela dan memaksakan diri, agar Drs. Faehusi Laoli kembali sebagai Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Botomuzoi, terang guru tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 lalu pihak SMKN I Botomuzoi telah memfasilitasi pertemuan dengan seluruh pihak-pihak terkait dalam agenda Penyelesaian Masalah di SMKN I Botomuzoi dan Berita Acara yang menjadi hasil kesepakatan bersama langsung dibacakan Kacabdisdik Gunungsitoli, Yasokhi Hia, Hia untuk diteruskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. (Setiaman Lase).