Merangin, - Akibat dari pembiaran oleh para pihak yang berwenang terkait Penambang Emas Tampa Izin (PETI) di wilayah Batang Masumai, yang sebelumnya Penambang emas ilegal tersebut hanya terpusat dilokasi wilayah Desa Pulau Baru, yang jaraknya dari pemukiman warga sekitar 500m hingga 1km, namun pada pada hari ini terpantau oleh awak Media ini, Penambang emas tampa izin tersebut sudah mulai dan terlalu berani beraktivitas di bantaran sungai Batang Masumai tepatnya di Desa Kederasan Panjang, 18/06/2022.
Dilokasi awak Media ini melakukan penulusuran dan diketahui melalui salah satu sumber di lapangan seorang warga yang enggan disebut namanya, membeberkan kepada awak media ini, bahwa 2 unit alat excavator bermerek Hitachi adalah milik inisial RL dan dikelola oleh warga Desa setempat inisial MN.
,,Ya, setahu saya, bahwa 2 alat excavator tersebut disuplay oleh RL dan dikelola oleh MN warga Desa kamilah,,bebernya.
Dilain tempat Kepala Desa Kederasan Panjang yang baru saja dilantik Ridwan, dengan ada aktifitas PETI di wilayah Desanya tentu akan mencederai Fakta integritas yang ditangani bersama sama saat Pelantikan pada tanggal 14 Juni 2022 beberapa hari yang lalu sebagaimana Poin ke 8, bahwa Kepala Desa dilarang melakukan PETI dan tidak berkompromi dengan Pelaku pelaku PETI yang ada di wilayah Desanya masing masing,
Namun Ridwan berdalih bahwa dia tidak mengetahui sama sekali tentang adanya 2 unit excavator yang melakukan aktifitas PETI di wilayah Desanya.
,,Saya kan baru dilantik dan setahu saya tidak ada alat excavator yang melakukan Penambang Emas Tampa Izin di Desa saya,, kalau memang ada itu diluar pengetahuan saya,,ujar Ridwan
Tambah Ridwan,, saya akan melakukan pendataan, kalau itu benar, saya tidak berkompromi dengan hal hal yang namanya PETI, pasti saya larang,,tegas ridwan.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu warga Batang Masumai yang Peduli akan Lingkungan, sebut saja MD (samaran) melalui media ini dia meminta kepada aparat kepolisian agar serius dalam penegakan Hukum terkait Penambang emas ilegal di Batang Masumai,
,,PETI ini sebenarnya bisa dihentikan kalau aparat serius, jangan lagi beralasan dengan kalimat,,kasian masyarakat, pertanyaannya berapa persen masyarakat yang mendapat manfaat dari aktifitas PETI tersebut dan berapa besar dampak Sosial maupun Lingkungan yang akan timbul setelah itu,,,terang MD. (TIM)
