Sintang (Kalbar), - Makan Pahlawan WIRAPATI yang berada di Jl. MT. Haryono Sintang (dekat Lapter Susilo Sintang) merupakan salah satu aset sejarah perjuangan dan aset pariwisata Kab. Sintang yang harus dijaga dan dipertahankan keberadaannya karena merupakan bukti sejarah perjuangan bangsa.
Kondisi wilayah makam Pahlawan WIRAPATI saat ini sangat memprihatinkan dikarenakan tidak terawat dengan baik dan di depan dilokasi Makan telah dibangun Kios yang diduga kuat tak memiliki dasar hukum untuk pendirian kios.
Salahsatu keturunan dari pahlawan WIRAPATI bernama FATHURRUZI yang biasa dipanggil dengan panggilan Dedeh menyampaikan kepada media bahwa dirinya sangat prihatin dan sangat sedih melihat lokasi Pemakaman Pahlawan WIRAPATI yang merupakan sebagai bukti catatan sejarah perjuangan bangsa telah diserobot oleh oknum pengusaha pemilik kios, disampaikan kepada media pada Rabu, 15/6/2022.
"Pihak Kesultanan Sintang pada tanggal 1 April 2011 telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Sintang berisikan Penunjukan kepada M. Sarjono untuk mengelola komplek pemakaman Wirapati," ungkap Dedeh kepada media.
"Melihat fakta yang memprihatinkan ini, saya harap Aparat Pemkab Sintang terkait untuk dapat memproses dan bertindak tegas, periksa ijin kios yang ada disitu, kalau tak jelas bersihkan kios-kios di lokasi makam Wirapati karena itu adalah aset daerah sebagai objek wisata catatan perjuangan bangsa," harap Dedeh kepada Aparat Pemkab Sintang dengan tegas.
"Hal ini perlu cepat dibenahi dan diselesaikan karena menyangkut Marwah dan kehormatan Kesultanan Sintang dan kewibawaan Aparat Pemkab Sintang," tambah Dedeh dengan tegas.
Media menghubungi Jono selaku orang yang ditunjuk sebagai pengelola makam Pahlawan WIRAPATI melalui WA, Jono menjelaskan bahwa benar dirinya pernah mendapatkan kuasa mengelola area makam oleh Sultan yang lama (Almarhum Sultan Ikhsan Ismail), jelas Jono melalui chat WA kepada media pada 16/2022.
"Saya diberi kuasa th 2010/2011 oleh sultan yg lama, faktanya tanah tersebut sudah lama di klame oleh Kasim, dia mengklame atas nama istrinya yang bernama Herlinawati dari situ dia menjual nama ahliwaris Wirapati keluarga Dahlan Mekah, dia mengklame tanah itu menggunakan surat tulisan arab, tak tau dia dapat darimana," jelas Jono.
"Kalau tanah itu warisan, tentu keluarga yang lain pada muncul dan mendiami tempat tersebut, ini hanya dia saja yg mengaku, keluarga lain tidak ada sampai hari ini," jelas Jono lagi.
Jono juga membenarkan ada kios milik Kasim berada di depan Makam Wirapati yang termasuk di area pemakaman.
"Ya.. ada kios lima meteran di depan makam Wirapati milik Kasim, mengenai masalah izin saya kurang tau," kata Jono.
Media berupaya melakukan konfirmasi kepada pemilik kios bernama Kasim, namun sampai berita ini terbit belum dapat terlaksana.
(Tim/Edy)
