Merangin, - Bupati Merangin H Mashuri mengikuti audensi bersama Komisi II DPRD Merangin, DPD-Apkasindo dan pihak pengelola Pabrik Kelapa Sawit (PKS),di Ruang Banggar Gedung DPRD Merangin, Kamis (12/5).
Audensi yang berlangsung penuh rasa kekeluargaan diikuti Ketua DPRD Merangin H Herman Effendi dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tersebut, membahas penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS).
‘’Setelah kita tampung berbagai aspirasi dari para petani terkait harga sawit, hari ini kita lakukan audensi. Untuk sementara harga TBS yang kita berlakukan masih berkisar antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkilogramnya,’’ujar Bupati.
Tampak hadir pada audensi itu perwakilan dari pengelola Pabrik Kepala Sawait (PKS) PT SAL, PT Sinar Mas, PT Awi, PT AIP, PT Graha, PT Shogun. Sedangkan dari PT Kepal tidak hadir karena mengutus perwakilannya pada audensi tersebut.
Diakui bupati saat ini masih banyak PKS yang tutup. Tutupnya PKS itu bukan karena masih dalam suasana Lebaran Idul Fitri 1443 H, tetapi karena semua tangki penampungan Crude Palm Oil (CPO) sudah penuh semua.
‘’Jadi bagi PKS yang masih tutup, saya instruksikan hari ini mulai buka dan beroperasi kembali mengingat TBS petani sudah menumpuk. Untuk harga ikuti saya PKS yang sudah buka antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkilogramnya,’’tegas Bupati.
Sementara itu menurut Ketua DPD Apkasindo Joko, mendukung sepenuhnya agar PKS yang masih tutup segera beroperasi kembali. Sedangkan untuk penetapan harga TBS Joko setuju antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkilogramnya.
Penulis : Yani
Editor : Don